Tribun Timur - Selasa, 29 Januari 2013 13:23 WITA
Sehari sebelum pergantian tahun, saya bersama teman jalan2 untuk "meresmikan" anjungan pantai Losari (Bugis Makassar) sampai mesjid terapung Makassar. Kami menyusuri taman hasil kreasi arsitek nan kreatif, lebih marak karena kami di jemput barisan miniatur para pejuang (pahlawan)Bugis -Makassar menyambut kedatangan kami. Kombinasi warna menambah kemilau betapa eloknya anjungan pantai losari. Saya beserta teman2 dari luar pulau, dengan rasa bangga saya bercerita kepada teman2 bahwa inilah karya spektakuler dari pemkot Makassar. Semua teman2 merasa takjub sampai2 kamera di tangannya tak pernah di matikan, seolah semua tempat sayang kalau dilewatkan jepretan kamera. Teman kuajak naik ke mesjid terapung, gelengan kepala teman2 mengisyaratkan ketakjubannya atas arsitektur mesjid dan anjungan losari. Namun, di tengah keasyikan jepret , tiba2 salah seorang teman menjepret satu objek penawar rasa elok anjungan, tumpukan sampah di permukaan air! "orang Makassar masih bersahabat sama sampah ya? sampai tempat keramaian seperti ini saja masih jorok". Celoteh salah seorang teman. Saya hanya bisa garuk2 kepala sambil melempar senyum penjual es di musim hujan.
Dari pengalaman ini saya berpikir kalau seandainya bapak walikota menginstruksikan satu orang penanggung jawab yang khusus menangani sampah permuakaan air losari, dia bekali satu buah sampan pengangkut sampah. saya pikir tidak ada ruginya megeluarkan sedikit biaya untuk honor/gaji kepada penanggungjawab kebersihan air pantai. Saya pikir perusahaan2 jg berminat kalau di tunjuk jadi sponsor untuk menyiapkan orang berikut sampannya karena di situ dia bisa pasang logo. Demikian saran kami semoga bermanfaat. Thank.
DUL KOMPANG (anak Makassar: dulabdullah83@yahoo.co.id)
Anda sedang membaca artikel tentang
Surat Dul untuk Wali Kota Makassar
Dengan url
http://timursebrang.blogspot.com/2013/01/surat-dul-untuk-wali-kota-makassar.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Surat Dul untuk Wali Kota Makassar
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Surat Dul untuk Wali Kota Makassar
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar