MAKASSAR,TRIBUN-TIMUR.COM - Korban dugaan penipuan dan penggelapan senilai Rp 4 milliar,Tulen Ranteupa, mengeluhkan kinerja penyidik Polda Sulselbar. Hal itu karena adanya baiaya yang diminta penyidik senilai Rp 5 juta sebagai operasional penjemputan pelaku di daerah Luwu. Tulen mengatakan uang tersebut sudah diberikan langsung kepada kompol H JohanTahir Kanit II unit subdit IV Reskrim Polda Sulsel.
"Dia beralasan dana tersebut digunakan sebagai biaya operasional menjemput pelaku yang diketahui berada di daerah luwu," ujar Tulen kepada tribun-timur.com, Selasa (22/10/2013).
Sebelumnya, kasus dugaan penipuan dan penggelapan ini dilaporkanTulen Ranteupa selaku korban di Polda sulsel tanggal 25 Juli lalu. Dengan bukti laporan polisi bernomor LPB/359/VII/2013/SPKT tanggal 25 Juli 2013 dengan terlapor bernama Antonius bumbungan selaku direktur utama PT Internox Nonongan Investama dan Robert Sahidi selaku Direktur Utama PT Charlie Mitratama.
Sekadar diketahui, kasus ini bermula pada awal bulan Februari 2013. Saat itu Antonius Bumbungan sebagai terlapor yang dikenal melalui mertuanya mendatangi korban untuk meminjam uang sementara sebesar Rp 1,1 milliar. Pada saat itu, ia mengatakan untuk urusan pengelolaan tambang nikel di Kolaka, Sulawesi Utara.
Terlapor Antonius berjanji akan mengembalikan dana tersebut secepatnya, pada tanggal 27 Februari 2013 namun ternyata hingga saat ini Antonius (pelaku) belum pernah mengembalikan dana korban sepeser pun. (*)
Anda sedang membaca artikel tentang
Tulen Ranteupa Keluhkan Kinerja Penyidik Polda Sulselbar
Dengan url
http://timursebrang.blogspot.com/2013/10/tulen-ranteupa-keluhkan-kinerja.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Tulen Ranteupa Keluhkan Kinerja Penyidik Polda Sulselbar
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Tulen Ranteupa Keluhkan Kinerja Penyidik Polda Sulselbar
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar