Tribunnews.com/Nicolasmanafe
CAPRES JOKOWI - Calon presiden Joko Widodo menyambangi Pasar Baru Prahara, Kabupaten Jayapra, Kamis (5/6/2014). Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi didampingi ketua adat setempat melihat aktivitas pasar yang kebanyakan masih berdagang di luar. Tribunnews.com/Nicolasmanafe
TRIBUN-TIMUR.COM, JAKARTA - Calon Presiden RI 2014-2019, Joko Widodo, mengaku sejak awal ingin memenuhi panggilan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) terkait laporan dugaan pelanggaran jadwal kampanye terhadap dirinya.
Jokowi, sapaan bekennya, mengaku untuk panggilan pertama dirinya tidak datang karena memberikan keterangan tertulis dan telah mengirim perwakilannya Tim Advokasi ke Bawaslu untuk memberikan keterangan.
Sementara untuk panggilan kedua, Jokowi mengaku baru tahu ada pemanggilan setelah dirinya berada di Papua untuk melaksanakan kampanye.
"Pertama, kita sudah menjawab dengan surat tertulis menyampaikan visi misi tidak ada sama sekali. Beliau minta saya sendiri datang, pas surat (panggilan kedua) datang saya sudah ke Papua," kata Jokowi saat memberikan keterangan pers di Media Centre Bawaslu, Jakarta, Sabtu (7/6/2014).
Dalam pemeriksaan di Bawaslu, Gubernur DKI Jakarta Nonaktif tersebut menegaskan tidak melakukan kampanye saat pengambilan nomor urut peserta Pemilu Presiden di Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Menurut Jokowi, dia hanya mengenalkan kepada masyarakat bahwa nomor urut yang mereka peroleh adalah nomor dua. (*)
Anda sedang membaca artikel tentang
Ini Alasan Jokowi Dua Kali Mangkir dari Panggilan Bawaslu
Dengan url
http://timursebrang.blogspot.com/2014/06/ini-alasan-jokowi-dua-kali-mangkir-dari.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Ini Alasan Jokowi Dua Kali Mangkir dari Panggilan Bawaslu
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Ini Alasan Jokowi Dua Kali Mangkir dari Panggilan Bawaslu
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar