* PascaPilpres
JAKARTA,TRIBUN-TIMUR.COM- Demokrasi yang tercermin dari Pemilihan Umum seharusnya menjadikan setiap anggota masyarakat merasakan ketenangan dan kebahagiaan. Sebab sejatinya, hakekat Pemilu adalah pesta demokrasi lima tahunan yang bertujuan membuat rakyat berada dalam kompetisi yang menyenangkan, bukan drama yang menegangkan.
Tapi ironisnya, pelaksanaan Pilpres 2014 terjebak dalam situasi yang menegangkan dan membuat rakyat bingung setelah hasil Quick Count beberapa lembaga survey menghasilkan perbedaan yang saling bertentangan. Kondisi ini tentu tak layak dibiarkan, karena akan menjadi hama dalam demokrasi Indonesia yang sedang subur berkembang,
"Pemilu khususnya ajang pemilihan presiden adalah cermin partisipasi politik rakyat Indonesia yang seharusnya berjalan menyenangkan. Maka, tak sepantasnya para capres dan timsesnya (yang umumnya kalangan intelektual) merusaknya dengan saling klaim kemenangan, " jelas Ketua Presidium Nasional KAMMI, Herdi Jayakusumah di Jakarta, dalam rilis yang diterima tribun-timur.com,Kamis (10/07/2014)
Herdi mendesak para capres dan cawapres menghentikan budaya kekanak-kanakan dengan mengumumkan deklarasi kemenangannya sejak dini. Padahal deklarasi kemenangan itu hanya pendidikan politik yang sangat buruk karena hanya mengandalkan hasil hitung cepat lembaga survey yang saling bertentangan dalam mengumumkan hasilnya.
"Jangan bodohi rakyat dengan menghasilkan presiden quick count, rakyat butuh presiden yang benar-benar nyata sesuai hasil hitung resmi KPU. KAMMI minta kedua pasangan berhenti bermanuver tak cerdas karena berpotensi membuat rakyat bingung dan merusak stabilitas sosial-politik nasional, " tegasnya.
Herdi juga megajak kepada mahasiswa dan masyarakat Indonesia tetap tenang menyikapi perbedaan hasil hitung cepat yang tak dapat dijadikan patokan resmi dalam mengesahkan Presiden Indonesia serta berperan aktif dalam menjaga kondusifitas situasi nasional
"Mahasiswa dan Masyarakat Indonesia harus tenang dan jangan terbodohi "provokasi murahan" yang dipamerkan kedua pasangan. Biarkan KPU melaksanakan tugasnya sampai selesai. Tolak presiden Quick Count!" tutupnya.
Anda sedang membaca artikel tentang
KAMMI Mengajak Mahasiswa dan Masyarakat Menjaga Kondusifitas
Dengan url
http://timursebrang.blogspot.com/2014/07/kammi-mengajak-mahasiswa-dan-masyarakat.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
KAMMI Mengajak Mahasiswa dan Masyarakat Menjaga Kondusifitas
namun jangan lupa untuk meletakkan link
KAMMI Mengajak Mahasiswa dan Masyarakat Menjaga Kondusifitas
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar