Laporan wartawan Tribun Timur Jumadi Mappanganro
MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Wartawan yang juga essais Makassar, Nur Alim Jalil, menangis saat membacakan riwayat hidup almarhum Asdar Muis RMS, Senin (27/10/2014) siang.
Pembacaan riwayat hidup ini dilakukan sesaat sebelum pelepasan jenazah almarhum dari rumah duka di Jl Pongtiku, Makassar, ke pemakaman. Almarhum akan dimakamkan di kampung halamannya di Bungoro, Kabupaten Pangkep.
"Mewakili keluarga dan kerabat, saya meminta kepada kita semua untuk memaafkan almarhum jika sekiranya semasa hidupnya pernah menyinggung atau berbuat salah," pinta Nur Alim, sahabat almarhum.
Asdar Muis meninggal dalam usia 51 tahun. Ia meninggalkan seorang istri bernama Herlina dan dua anak. Semasa hidupnya, Asdar pernah bekerja di beberapa surat kabar terbitan Makassar dan Jakarta. Terakhir sebagai direktur di Radio Suara Celebes FM.
Selain sebagai wartawan, ia juga dikenal sebagai seniman dan penulis beberapa buku. Satu di antaranya berjudul Sepatu Tuhan. (*/tribun-timur.com)
Anda sedang membaca artikel tentang
Nur Alim Jalil Menangis Bacakan Riwayat Hidup Asdar Muis RMS
Dengan url
http://timursebrang.blogspot.com/2014/10/nur-alim-jalil-menangis-bacakan-riwayat.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Nur Alim Jalil Menangis Bacakan Riwayat Hidup Asdar Muis RMS
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Nur Alim Jalil Menangis Bacakan Riwayat Hidup Asdar Muis RMS
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar