Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUN TIMUR.COM, MAKASSAR - Ketua DPC Organda Maros, Ikram P Siga mengakui dengan masih adanya sopir yang membandel tersebut dan menerapkan tarif lama. Umumnya sopir tidak menempel kertas yang berisikan tarif baru dengan alasan basah saat mobil dicuci dan hilang. Ada juga sopir yang memalsukan tarif.
"Ini memang satu permasalahan dan menjadi kendala kita. Makanya kita berencana membuat stiker tarif yang paten dan tahan air. Supaya tak ada lagi alasan sopir tidak menempel. Hal ini kita lakukan untuk mengurangi dan menghilangkan sopir yang membandel,"ujar Ikram.
Terkait dengan anggaran yang dibutuhkan, sekitar Rp3 juta untuk 1000 AKDP Maros dan angkutan Pedesaan. Harga selembar stiker diperkirakan sebesar Rp2500. Pihaknya juga kesulitan dalam mengatasi persoalan yang terjadi di lapangan.
"Kita meminta supaya penumpang yang mendapati sopir yang membandel bisa segera melaporkan ke Organda atau Dishub. Catat nomor pelat mobil itu.
Kita sudah imbau sanksi tegas bagi sopir yang masih menerapkan tarif lama bisa pada pencabutan ijin trayek," kata Ikram.
Anda sedang membaca artikel tentang
DPC Organda Maros Akui Masih Ada Sopir Petepete Yang Membandel
Dengan url
http://timursebrang.blogspot.com/2015/01/dpc-organda-maros-akui-masih-ada-sopir.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
DPC Organda Maros Akui Masih Ada Sopir Petepete Yang Membandel
namun jangan lupa untuk meletakkan link
DPC Organda Maros Akui Masih Ada Sopir Petepete Yang Membandel
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar