TRIBUN TIMUR/ANITA K WARDANA
Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Republik Indonesia, Prof Dr Muhammad SIp MSi mencium tangan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla yang hadir pada penerimaan jabatan guru besarnya di Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar, Sabtu (28/2/2015).
Laporan Wartawan Tribun Timur, Anita Wardana
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR--Pada Pemilu 2014 lalu, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Republik Indonesia, menemukan sikap permisif masyarakat terhadap praktik politik uang.
Hal tersebut disampaikan Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Republik Indonesia, Prof Dr Muhammad SIp MSi dalam pidato penerimaan jabatan guru besarnya di Universitas Hasanuddin (Unhas), Sabtu (28/2/2015).
"Sebagai contoh di sejumlah sudut-sudut kampung sering dijumpai spanduk bertuliskan masyarakat dan kampung ini siap menerima serangan fajar, atau di sudut-sudut perkotaan sangat populer dengan sitilah NPWP atau Nomor Piro Wani Piro,"katanya.
Oleh karena itu, menurutnya, pentingnya membangun kesadaran dan pengetahuan politik pemilih untuk menjadi pemilih cerdas melalui pendidikan politik yang berkesinambungan.
Untuk mewujudkan hal tersebut dibutuhkan sinergitas konstruktif antara partai politik, pemerintah dan perguruan tinggi. (*)
Anda sedang membaca artikel tentang
Prof Muhammad: Masyarakat Permisif dengan Politik Uang dalam Pemilu
Dengan url
http://timursebrang.blogspot.com/2015/02/prof-muhammad-masyarakat-permisif.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Prof Muhammad: Masyarakat Permisif dengan Politik Uang dalam Pemilu
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Prof Muhammad: Masyarakat Permisif dengan Politik Uang dalam Pemilu
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar