Makassar, Tribun - Konsorsium yang dibentuk pelaku perusahaan pembiayaan (multifinance) untuk menggarap sektor kemaritiman dan kelautan berencana dapat beroperasi penuh di semester dua tahun 2015.
Untuk tahap awal, konsorsium akan menyasar tujuh lokasi yaitu Bali, Jogjakarta, Batam, Makassar, Kendari, Pelabuhan Ratu, dan Sibolga. Memang sejak beberapa bulan lalu, pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) beserta pelaku industri termasuk multifinance telah mensosialisasikan kegiatan pembiayaan di tujuh kawasan tersebut.
"Tahap pertama di daerah-daerah sosialisasi kemarin. Tapi tidak menutup kemungkinan ada permohonan dari daerah-daerah lain," kata Efrinal Sinaga, Koordinator Kelompok Kerja (Pokja) Sinergi Industri Keuangan Non Bank Pembiayaan Kemaritiman dan Kelautan sekaligus Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI).
Konsorsium sepakat bahwa produk pembiayaan kemaritiman akan dibagi dalam dua kelompok utama. Pertama, pembiayaan investasi. Mulai dari kapal, docking, cold storage, alat tangkap, mesin-mesin, hingga pembangunan pom bensin atau Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) bagi para nelayan.
Baik di darat maupun yang terapung di laut. Sedangkan kelompok kedua menggunakan konsep pembiayaan modal kerja, seperti kebutuhan logistik saat melaut hingga kegiatan budidaya.
Selain multifinance, perbankan gencar menyalurkan pembiayaan sektor maritim pada tahun ini. Bank Rakyat Indonesia (BRI) Kantor Wilayah (Kanwil) Makassar misalnya menyiapkan total kredit kemaritiman hingga Rp 1,04 triliun.
SELENGKAPNYA DI EDISI CETAK HARI INI
Anda sedang membaca artikel tentang
Multifinance âBorongiâ Kredit Maritim
Dengan url
http://timursebrang.blogspot.com/2015/04/multifinance-aborongia-kredit-maritim.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Multifinance âBorongiâ Kredit Maritim
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Multifinance âBorongiâ Kredit Maritim
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar