Tribun Timur - Kamis, 11 Oktober 2012 13:36 WITA
Aksi mahasiswa ini terkait dugaan tindak pemerkosaan yang dilakukan salah satu Wakil Ketua DPRD MBD, OK, terhadap siswa SMA Wonreli berinisial YM (16) yang juga tinggal serumah dengan pelaku.
Kericuhan bermula saat keinginan puluhan mahasiswa untuk menemui Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu dihalang-halangi petugas polisi dan satuan polisi pamong praja (Satpol PP) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku dengan cara menutup rapat pintu masuk ke kantor Gubernur.
Mahasiswa pun marah dan melampiaskan kekecewaannya dengan mencoba membongkar pintu pagar kantor Gubernur. Aksi saling dorong pun tak dapat dihindari. Meski sudah bernegosiasi, mahasiswa ini tetap saja dilarang masuk ke kantor Gubernur oleh petugas Satpol PP. Merasa dihalangi, mahasiswa lantas melampiaskan emosi dengan cara membakar belasan ban bekas.
Aksi pembakaran ini spontan saja mendapat reaksi dari aparat. Polisi berusaha meminta mahasiswa memadamkan api, tetapi mahasiswa tidak memedulikan permintaan polisi. Perang mulut antara polisi dan mahasiwa pun terjadi. Api yang membubung tinggi lalu dipadamkan oleh petugas Satpol PP. Namun, mahasiswa terus saja membakar ban bekas. Polisi lantas membuka pintu pagar kantor Gubernur dan kericuhan pun terjadi. Sejumlah mahasiswa bahkan sempat melempari polisi dengan ban bekas.
Dalam tuntutannya, mahasiswa mendesak Polda Maluku dan Polres MBD segera memproses yang bersangkutan. Mahasiswa juga meminta Badan Kehormatan (BK) DPRD Maluku dapat berkoordinasi dengan BK DPRD MBD agar yang bersangkutan segera ditindak tegas. "Ini tindakan yang sangat tidak etis. Pejabat seperti ini harus dihukum seberat-beratnya. Kami minta polisi dapat bertindak tegas karena perbuatan pelaku bukan baru pertama kali," teriak Koordinator Aksi, Franklin Dahoklory.
Para pendemo mengancam akan memboikot aktivitas kantor DPRD jika pelaku tidak juga dihukum sesuai ketentuan yang berlaku. Seusai berunjuk rasa di kantor Gubernur Maluku, mahasiswa kemudian bergerak ke Kantor DPRD Maluku.
Pendemo mengungkapkan, OK melakukan aksi di dalam kamarnya. Saat itu, OK menyuruh korban ke kamarnya untuk membawa secangkir kopi. Setelah korban berada di dalam kamar, OK lalu menutup pintu dari dalam dan melancarkan aksinya. Korban sempat meronta dan berteriak. Oleh tetangga, OK sempat dihajar. Beruntung OK dapat menyelamatkan diri ke kantor polisi.
Anda sedang membaca artikel tentang
Demo Kasus Perkosaan di Kantor Gubernur Maluku Ricuh
Dengan url
http://timursebrang.blogspot.com/2012/10/demo-kasus-perkosaan-di-kantor-gubernur.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Demo Kasus Perkosaan di Kantor Gubernur Maluku Ricuh
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Demo Kasus Perkosaan di Kantor Gubernur Maluku Ricuh
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar