Tribun Timur - Jumat, 19 Oktober 2012 13:23 WITA
Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Hasanuddin (Unhas) ini menimpali imbauan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo di rapat paripurna DPRD Sulsel tiga hari lalu. Syahrul yang juga calon gubernur incumbent Sulsel itu meminta dewan stop polemikkan rendahnya IPM Sulsel.
"Di sinilah kelemahan Syahrul karena terlena dengan program-program populis dan melupakan masalah mendasar soal angka melek huruf. Syahrul harusnya tidak boleh berkelit dengan mengatakan bahwa tidak mungkin merubah prilaku orang yang berusia 45 tahun sehingga tidak bisa mencapai IPM 10 terbaik nasional (sesuai RPJMD),
bukan, dalam ukuran BPS angka melek huruf itu adalah persentase penduduk usia 15 tahun ke atas yang dapat membaca dan menulis huruf latin dan huruf lainnya," kata Ahmad Yani kepada Tribun Timur, Jumat (19/10/2012)
Menurut Ahmad Yani, mestinya, Gubernur Sulsel memenuhi janjinya atas IPM tersebut karena sudah menjelang akhir periode. Syahrul, lanjut Yani, tidak perlu terjebak kebijakan populis.
"Kenapa Pemprov belum bisa menekan angka melek huruf?, itu yang harus kita tahu. Kebijakan apa saja yang selama ini dilakukan Syahrul untuk menekan angka itu. Jadi tidak hanya kebijakan populis. Disitulah peran pemerintah untuk mencerdaskan rakyatnya," Yani menambahkan.
Terpisah, Anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD Sulsel, Ariady Arsal, mengatakan, Pemprov mestinya fokus memenuhi hak dasar tersebut.
"Sesuai RPJMD, janji Pemprov adalah IPM 10 terbaik nasional. Namun saat ini masih di urutan 19, mestinya ini dipenuhi," kata Ariady. (*)
Editor : Muh. Taufik
Anda sedang membaca artikel tentang
ICMI Prihatin Rendahnya IPM Sulsel
Dengan url
http://timursebrang.blogspot.com/2012/10/icmi-prihatin-rendahnya-ipm-sulsel.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
ICMI Prihatin Rendahnya IPM Sulsel
namun jangan lupa untuk meletakkan link
ICMI Prihatin Rendahnya IPM Sulsel
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar