Tribun Timur - Sabtu, 8 Desember 2012 13:31 WITA
Jufri Rahman, Kepala Disbudpar Sulsel, mengatakan, wisata kuliner adalah salah satu bagian dari ekonomi kreatif yang sedang giat-giatnya digenjot oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Sulsel sebagai hubungan utama pembangunan di Indonesia, saat ini menjadi destinasi ke empat terbesar untuk wisata MICE. Lanjut Jufri, Keanekaragaman kuliner yang dimiliki di sulsel akan menjadi daya tarik bagi wisatawan dan sekaligus meningkatkan daya saing Sulsel terhadap destinasi lain di indonesia.
"Yang perlu dibenahi saat ini adalah pemenuhan syarat standar minimal dalam penyediaan dan pelayanan kuliner seperti aspek kebersihan atau kesehatan," kata Jufri, Sabtu (8/12/12).
Upaya yang dilakukan disbudpar yaitu melaksanakan festival kuliner. Seperti yang akan dilakukan di Monumen Mandala pada hari Jumat yang akan datanng. Selain itu, membangun kerjasama atau kesepahaman dengan PHRI agar hotel dan restoran menjadikan kuliner tradisional sebagai menu pilihan untuk para tamunya dan menjadikan kuliner sebagai bagian dari promosi wisata yangg dilakukan lewat media dan internet/website
Contoh wisata kuliner di Sulsel, lanjutnya, adalah coto Makassar, konro, pallu basa, pallu kaloa, sop saudara, nasi cemba, bebek palekko, ayam tolak pinggang, pallu butung, pisang ijo, bassang, berbagai kue tradisional dan masakan spesifik yang hanya ada di sulsel.
Sedangkan untuk minuman yaitu jenis minumannya markisa dan terong belanda menjadi andalan untuk ditawarkan sebagai welcome drink bagi para tamu di hotel-hotel berbintang.
Anda sedang membaca artikel tentang
Disbudpar Sulsel Kembangkan Wisata Kuliner
Dengan url
http://timursebrang.blogspot.com/2012/12/disbudpar-sulsel-kembangkan-wisata.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Disbudpar Sulsel Kembangkan Wisata Kuliner
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Disbudpar Sulsel Kembangkan Wisata Kuliner
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar