Tribun Timur - Kamis, 28 Februari 2013 12:43 WITA
Menurut sang istri, Rosmilah, suaminya merantau ke negeri orang demi mengubah nasib keluarga. Muis, ujar Rosmilah, juga ingin membangun sebuah pesantren di kampungnya. Namun, cita-cita itu tak terwujud karena bapak empat anak itu jatuh sakit di perantauan dan meninggal setelah dirawat selama beberapa hari di Rumah Sakit Sultanah Bahiyah, Kedah, Malaysia, pada Kamis (22/3/2013).
Kepulangan jenazah lelaki berusia 37 tahun itu sempat bermasalah karena warga dan petugas di Malaysia mengalami kesulitan melacak asal-usulnya. Dalam paspornya, Muis beralamat di Jalan Angsana RT 003 RW 06 Kelurahan Pejaten Timur, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Ternyata, Muis hanya menumpang di alamat itu. Belakangan, baru diketahui bahwa Muis adalah warga Polewali Mandar.
Jenazah Muis baru tiba di kampungnya pada Kamis dini hari tadi. Jenazah korban diterbangkan dari Malaysia ke Jakarta, baru diterbangkan kembali menuju Bandara Hasanuddin, Makassar.
Kepala Bidang Perlindungan dan Pemberangkatan TKI Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Polewali Mandar Syahrullah Amri mengurus kepulangan korban. Syahrullah mengatakan seluruh biaya pemulangan Muis ditanggung pemerintah.
Syahrullah mengimbau warga Polewali Mandar yang bepergian ke luar negeri untuk bekerja melalui jalur resmi, tanpa memalsukan dokumen keimigrasian. Pasalnya, jelas Syahrullah, memalsukan dokumen hanya akan menyulitkan para TKI ketika harus berhadapan dengan masalah hukum di luar negeri, sekaligus menciptakan masalah baru.(*)
Anda sedang membaca artikel tentang
Kedatangan Jenazah TKI Asal Polewali Mandar Disambut Isak Tangis
Dengan url
http://timursebrang.blogspot.com/2013/02/kedatangan-jenazah-tki-asal-polewali.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Kedatangan Jenazah TKI Asal Polewali Mandar Disambut Isak Tangis
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Kedatangan Jenazah TKI Asal Polewali Mandar Disambut Isak Tangis
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar