JAKARTA, TRIBUN-TIMUR.COM -- Pemerintah Arab Saudi sejak sebulan lalu (6 Juni) memutuskan untuk mengurangi kuota jamaah haji Indonesia 2013 sebesar 20 persen atau 42.200 orang. Hal ini mengakibatkan jamaah haji Indonesia yang bisa berangkat ke Tanah Suci pada 2013 turun dari 211.000 jamaah menjadi 168.800 jamaah.
Meskipun kebijakan tersebut merupakan hak Arab Saudi, pemerintah Indonesia tetap diperlukan melakukan upaya diplomatik serius untuk merespon kebijakan pengurangan kuota ini.
Puluhan ribu umat Islam dirugikan.Kebijakan dadakan dan sepihak ini sangat mengecewakan para calon jamaah haji yang sudah terdaftar namun tak bisa diberangkatkan. Padahal banyak diantara calon jamaah yang sudah mempersiapkan bertahun-tahun sebelumnya untuk berangkat haji tahun ini," ungkap Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Fadli Zon dalam rilisnya kepada Tribun, Sabtu (6/7/2013).
Sebenarnya, kata Fadli, dengan kuota saat ini untuk Indonesia yang berpenduduk muslim terbesar, tentulah masih sangat kurang. Kuota saat ini saja masih minus, apalagi dikurangi 20 persen.
Indonesia, katanya, seharusnya memperjuangkan kembalikan kuota atau malah penambahan kuota ke pemerintah Arab Saudi
"Kami apresiasi upaya SBY menyurati raja Arab Saudi. Apakah surat sudah dijawab? Juga harus ada langkah-langkah selanjutnya kalau respon dari Arab Saudi belum memuaskan. Kami dari Partai Gerindra yakin, dengan upaya diplomatik dan lobi intensif, hal ini pasti akan tertangani dengan baik," pungkas Fadli zon.
Sebelumnya diberitakan, Menteri Agama Suryadharma Alie mengakui pihaknya gagal melobi kerajaan Arab Saudi yang memangkas kuota jamaah haji. Pemangkasan itu dilakukan selama tahun 2013-2016 karena perluasan Masjidil Haram.
Ia mengatakan permintaan penambahan kuota tidak diterima Arab Saudi. "Masih menunggu surat dari Arab kepada SBY. Kalau dilihat dari tanda-tanda tidak diterima sangat kuat," kata Suryadharma Ali di Gedung DPR, Jakarta, Senin (1/7/2013) lalu.
Pemerintah bersama pimpinan Komisi VIII telah melakukan lobi dengan pemerintah Arab Saudi yang diwakili Wakil Menteri Haji dan Menteri Haji. Namun upaya itu gagal. Lobi yang dilakukan untuk mengurangi pemotongan kuota pengurangan 20 persen setiap tahun pada masa 2013-2016 juga gagal.
"Responnya nanti, insya Allah, insya Allah katanya karena masjid ini masijd Allah, jamaah yang datang ke sini adalah tamu-tamu Allah, maka Insya Allah. Apa boleh dikata ini kan?" tuturnya.
Pemerintah juga melakukan lobi untuk meminimalkan potensi kerugian Indonesia dengan melakukan normalisasi harga pemondokan serta pergantian tanah.
"Kita minta pemerintah Arab ikut bertanggung jawab," katanya. (*)
Anda sedang membaca artikel tentang
Kuota Haji Berkurang karena Diplomasi Kurang Serius
Dengan url
http://timursebrang.blogspot.com/2013/07/kuota-haji-berkurang-karena-diplomasi.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Kuota Haji Berkurang karena Diplomasi Kurang Serius
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Kuota Haji Berkurang karena Diplomasi Kurang Serius
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar