MAKASSAR, TRIBUN TIMUR.COM - Sejumlah pasien Rumah Sakit Dr Wahidin Sudirohusodo, Jl Perintis Kemerdekaan, Kelurahan Tamalanrea Indah Kecamatan Tamalarea, yang kini terbaring sakit , bersedih dan meneteskan air mata lantaran tidak pulang ke kampungnya untuk menunaikan ibadah sholat idul adha bersama dengan keluarganya. Senin (14/10/2013).
Salah satu pasien yang kakinya kanannya patah, Muhamad Arsyad, mengatakan pertama kalinya ia tidak merayakan idul adha bersama keluarganya di kampungnya, di Kabupaten Barru, karena masih dilarang pulang oleh dokter dan dilarang terlalu menggerakkan kakinya.
"Saya tidak bisa pulang kampung, karena saya dilarang oleh dokter untuk banyak bergerak. Ini baru pertama kalinya saya tidak merayakan idul adha bersama orang tua saya di kampung, saya sangat sedih, lain-lain saya rasa tidak lebaran bersama keluarga," katanya.
Hal yang berbeda dikatakan oleh Rahmat, warga Silaja, Kecamatan Wotu, Palopo. ia merasa biasa saja, tidak berkumpul dengan keluarganya pada saat hari raya Idul Adha. Karena menurutnya ia sudah terbiasa dengan hal seperti ini. Ia banyak merantau keluar daerah.
"Saya biasa saja. Lebaran sama keluarga dikampung, di Silaja palopo, sama saja dengan lebaran di Makassar tidak ada bedanya,". Kata
Anda sedang membaca artikel tentang
Tak Pulang Kampung Lebaran, Pasien RS Wahidin Meneteskan Air Mata
Dengan url
http://timursebrang.blogspot.com/2013/10/tak-pulang-kampung-lebaran-pasien-rs.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Tak Pulang Kampung Lebaran, Pasien RS Wahidin Meneteskan Air Mata
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Tak Pulang Kampung Lebaran, Pasien RS Wahidin Meneteskan Air Mata
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar