PAREPARE, TRIBUN-TIMUR.COM - Buaya Becce alias Puang Nene, yang selama enam tahun ini hidup serumah dengan majikannya, pasangan suami istri Narum dan Aminah, warga Kelurahan Lompoe, Kecamatan Bacukiki, Kota Parepare, Sulawesi selatan, mati tiba-tiba, Sabtu pagi (9/11/2013).
"Tadi pagi pukul 05.00, usai shalat Subuh. Becce masih kuat saat saya merebahkan kepala di atas badannya. Namun saat pukul enam dia sudah kaku, " tutur elas Nasrum dengan airmata berlinang.
Narum dan Aminah merasakan duka yang mendalam atas kematian Puang Nene, yang sudah mereka anggap sebagai keluarga itu. Karena itu mereka pun menyiapkan upacara penguburan Puang Nene seperti memperlakukan manusia.
Siang ini mereka memandikan bangkai buaya itu, kemudian menggelar doa bersama. Saat ini di rumah pasangan itu, ratusan kerabat dan tetangga datang melayat.
"Usai shalat Zuhur, Becce akan dimandikan. Selanjutnya akan diawetkan dan dalam kaca sebagai kenang-kenangan, kata Aminah sambil mengusap kepala Puang Nene yang berselimut sarung Bugis.(*)
Anda sedang membaca artikel tentang
Buaya Mati, Dimandikan dan Dikuburkan Seperti Manusia di Parepare
Dengan url
http://timursebrang.blogspot.com/2013/11/buaya-mati-dimandikan-dan-dikuburkan.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Buaya Mati, Dimandikan dan Dikuburkan Seperti Manusia di Parepare
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Buaya Mati, Dimandikan dan Dikuburkan Seperti Manusia di Parepare
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar