Laporan: Ilham / Tribun Timur
MAKASSAR,TRIBUN - General Manajer PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, Rahman Syafrie, menanggapi penangkapan pegawai protokol VVIP Pemprov Sulsel, Ahmad Asfar.
Ahmad Asfar (AA) yang juga pegawai Dinas Perhubungan Sulsel ini digelandang ke kantor Polrestabes Makassar Jumat (10/1/2014). AA ditangkap sebagai otak perampokan 2 kilogram emas di toko Emas Logam Murni, Kabupaten Biak Numfor, Papua, Sabtu (4/1/2014).
Sehari-hari AA bertugas sebagai pegawai protokol very-very important person (VVIP) Pemprov Sulsel, di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, di Mandai, Maros. Termasuk mengurusi gubernur saat hendak berangkat melalui bandara megah itu.
Menurutn Rahman, AA bukan pegawai yang berlisensi Angkasa Pura I, sehingga mengibuli manajemen bandara. Melainkan, lanjutnya, anak buah Pemprov Sulsel di bandara,
"Iya Pak, kita punya SOP (standar operasional pelayanan), SDM (sumber daya manusia) yang bersertifikat berupa, surat tanda kecakapan personil (STKP) yang dikeluarkan oleh kementrian perhubungan setelah menempuh pelatihan penerbangan dan ujian serta peralatan standard Internasional," kata Rahman Syafrie.
Atas bekal itu, lanjut Rahman, SDM Angkasa Pura, dapat mendeteksi senjata maupun explosive material, "saya yakin seharusnya tidak akan bisa lolos dengan pemeriiksaan screening point pertama maupun ke dua pada saat akan masuk ke pesawat," tambahnya.(*)
Anda sedang membaca artikel tentang
GM Angkasa Pura: Harusnya Pistol AA Tak Bisa Naik Pesawat
Dengan url
http://timursebrang.blogspot.com/2014/01/gm-angkasa-pura-harusnya-pistol-aa-tak.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
GM Angkasa Pura: Harusnya Pistol AA Tak Bisa Naik Pesawat
namun jangan lupa untuk meletakkan link
GM Angkasa Pura: Harusnya Pistol AA Tak Bisa Naik Pesawat
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar